Wednesday, April 18, 2018

Road to Hijabers Community Day (HC Day) Padang 2018

Assalamualaikum. Ada yang belum tau tentang Hijabers Community Day atau HC Day di Padang 6 Mei nanti? Kalau belum, wajib banget nih menyimak info-info dalam postingan ini. Insya Allah HCP akan menggelar HC Day ke-dua di Padang setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan Hijab Day pada tahun 2016.
Teman-teman komite HCP sudah beberapa kali sharing tentang HC Day Padang 2018 di beberapa stasiun radio, yakni Sushi FM, Warna FM, dan juga di Padang TV. Ada yang sudah menyimak atau nonton acaranya? Kasih tau di kolom komentar ya kalau teman-teman menyimak acara tersebut. :)
Untuk yang ingin menjadi tenant bazaar masih tersedia beberapa booth nih. Tapi sudah tidak banyak ya booth kosongnya. Jadi silakan segera hubungi kontak dalam poster di bawah ini. Yuk yang punya usaha jangan sampai ketinggalan perhelatan akbar untuk para muslimah di Sumatera Barat ini.
 
Nah, untuk teman-teman yang mau hadir di event ini, kini tersedia tiket presale dengan harga yang sangat menarik. Hanya Rp 29.000 saja untuk pembelian s.d. 21 April. Setelahnya sampai 28 April naik menjadi Rp 39.000. Sedangkan harga tiket on the spot Rp 49.000. Mendingan beli lebih awal yuk supaya lebih terjangkau.
 Sampai jumpa di HC Day 2018 ya Ukhties. Wassalamualaikum.

Sunday, April 15, 2018

Hijab Day Out: Sunday Talk with Novi Saseria, Owner Randang Tigoka Padang


Assalamualaikum. Apa kabar ukhti semua? Semoga dalam keadaan sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Mungkin saat ini banyak di antara ukhti yang sedang merencanakan untuk memulai sebuah usaha, tetapi masih dilanda keraguan? Atau sudah menjalankan sebuah usaha tetapi masih belum maksimal dari hasil yang diperoleh? Yuk, kita dengarkan cerita jatuh bangunnya Randang Tigoka dari produksi rumahan biasa yang kini sudah menjual produknya hingga ke lima benua. Amazing!
Minggu, 25 Februari 2018 lalu Hijabers Community Padang menyelenggarakan Hijab Day Out dengan tema Sunday Talk bersama Novi Saseria, owner Randang Tigoka Padang. Di balik suksesnya Randang Tigoka yang juga merupakan salah satu binaan wirausaha Bank Indonesia ini pastinya ada proses berliku yang dilalui. 


Menjadi Seorang enterpreneur adalah Proses Belaajr Terus Menerus


Cerita mereka dalam merintis dan menjalankan usaha pada setiap orang tentu beragam. Rata-rata pernah mengalami benturan, apakah itu karena jenuh, karena konflik dengan pegawai, karena persaingan yang tidak sehat, karena menghadapi komplain dari customer dan sebagainya. Tetapi kemudian bangkit lagi dan berjalan lagi. Bagi yang bukan pengusaha, pasti mendengar semangat dan kisah mereka bisa menjadi inspirasi. Sedangkan untuk yang masih merintis atau berniat menjalankan sebuah usaha, mendengar sharing dari pengusaha yang sudah lebih dulu terjun dalam dunia bisnis tentu bisa menaikkan level semangat.  .
Pesan dari Kak Novi:"Jangan pernah berhenti mencarikan solusi bagi permasalahan orang lain, memiliki mental yang kuat sehingga dapat menerima kritik tanpa baper, konsisten untuk terus melayani dengan baik dan untuk terus memproduksi, dan jangan lupa untuk terus belajar."
Ps: Jangan lupa bersiap untuk event tahunan terbesar dari Hijabers Community Padang, “Hijab Day 2018”. Selengkapnya ada di post blog terbaru ya Ukhties :)

Thursday, March 1, 2018

Milad Ke-6 Hijabers Community Padang: Keberkahan Dalam Umur

Assalamualaikum. Bulan Januari lalu alhamdulillah Hijabers Community Padang genap berusia 6 tahun. Ibarat manusia, 6 tahun baru mau masuk sekolah. Semoga HCP juga semakin semangat belajar bersama dengan para muslimah muda di Kota Padang dan sekitarnya. Untuk syukuran atas milad ke-6, HCP menyelenggarakan pengajian dengan tajuk "Keberkahan Dalam Umur."
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan terjemahannya kemudian dilanjutkan dengan materi utama tentang Keberkahan Dalam Umur oleh Ustadz Akhiruddin.
Ustadz Akhiruddin Keberkahan itu ada pada rizki, harta, keluarga, anak, umur, dan ilmu. Adapun berkah umur adalah dengan dihabiskan untuk mengerjakan kebaikan-kebaikan dan amal shalih. Adapun ilmu yang berkah adalah yang bermanfaat untuk orang lain, diajarkan, diamalkan, dan disampaikan kepada yang lain.

Langkah Agar Umur Berkah

Ada beberapa langkah menjadikan umur berbarakah, di antaranya secara jelas menyebutkan barakahnya umur, dan sebagiannya lagi berupa amal-amal shalih yang dikerjakan seorang muslim lalu Allah melipatgandakan pahalanya. 

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung silaturahim." (HR. ِl-Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits di atas dikabarkan, silaturahim menambah umur. Sedangkan dalam hadits Aisyah Radhiyallahu 'Anha sebagai berikut: "Silaturahim menambah umur, sedangkan akhlak baik dan memuliakan tamu, keduanya akan memanjangkan usia dan memeriahkan rumah."

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
Kesimpulan dari pengajian ini dapat diringkas sebagai beikut: Umur itu menjadi karunia berharga, jika pemiliknya mengisinya dengan amal-amal shalih yang mendekatkan diri kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala. Semoga pertambahan umur HCP menjadi berkah bagi kita semua ya Ukhties.

Selanjutnya acara syukuran milad ke-6 secara seremonial pun dimulai dengan doa, kemudian pemotongan tumpeng, serta makan bersama dan silaturahim dengan adik-adik dari Panti Asuhan Yatim Piatu Aisyiah Padang.
Terima kasih banyak untuk para muslimah di Suamtera Barat yang senantiasa mendukung kami. Semoga HCP selalu istiqomah untuk syiar dengan menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat. Wassalamualaikum.

Friday, December 1, 2017

Pengajian Bulanan November 2017: Menuju Halal

Assalamualaikum. Janji Allah dalam Al-Qur'an bahwa Dia telah menciptakan makhlukNya dengan berpasang-pasangan dan semua itu telah tertulis sejak di lauhul mahfudz. Kita tak dapat menebak mengira-ngira siapa jodoh kita, bahkan orang yang sudah kita cintai bertahun-tahun pun, bila Allah kata dia bukan jodoh, pasti tak kan bersatu.

Sebaliknya, orang yang masih asing yang baru datang dalam kehidupan kita, apabila Allah berkehendak dia adalah jodoh kita, maka akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Karena tak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak. Kun Fayakun...


Melalui pernikahan inilh akan dirasakan percintaan yang hakiki dan berbeda dengan pacaran. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

“Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan.” (HR. Ibnu Majah no. 1920. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)

Kalau belum mampu menikah, tahanlah diri dengan berpuasa. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagaikan kebiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian ringkasan pengajian bulanan untuk bulan November 2017. Semoga Ukhti yang belum dipertemukan dengan jodohnya dimudahkan jalannya. Untuk yang sudah berkeluarga semoga selalu dalam lindunganNya sehingga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Amin. Wassalamualaikum.

Monday, October 31, 2016

Hijabers Day Out Oktober 2016: Sharing About Blogging

Assalamualaikum. Di tengah era sosial media yang serba instan, ternyata blog tetap eksis dan diminati. Wahana berbagi tulisan, foto, dan video ini bahkan kini bisa dijadikan sumber penghasilan. Namun demikian akan lebih menyenangkan lagi jika tujuan blogging adalah berbagi. Sehingga blogging akan lebih menyenangkan dan tanpa beban. Tulisan dan foto yang menarik akan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap blog. 
Para muslimah yang tergabung dalam Hijabers Community Padang ternyata cukup antusias untuk belajar blogging sehingga HCP mengadakan event ini. Dengan pembicara dari salah satu komite HCP yakni Ukhti Nia (blog: nianastiti.com), maka digelarlah Hijabers Day Out dengan tema blogging. Karena HCP belum tahu sampai tahap mana anggota HCP sudah mengenal blog maka dibuat tema yang cenderung umum, yakni "Sharing about Blogging." Supaya semua yang tertarik dengan blogging bisa terakomodir.

Hijabers Day Out (HDO) merupakan event musiman dari Hijabers Community. Tujuan utamanya sama seperti workshop, meningkatkan kapasitas para peserta tentang suatu hal. 
Event ini diselenggarakan di Rimbun Coffee yang berada di Jalan KIS Mangunsarkoro. Ternyata kebanyakan peserta baru mengenal blog, sehingga sharing yang dilaksanakan pada hari itu lebih banyak mengenai dasar-dasar blogging. Seperti bagaimana membuat blog, menata lay out blog dan menentukan template blog.

Tak terasa dua jam berlalu dengan cepat. HDO harus segera diakhiri meski para peserta masih sangat antusias. Jika para peserta masih semangat untuk melanjutkan belajar tentang blogging, akan dipertimbangkan untuk membuat HDO dengan tema blogging di kesempatan lain.

Dalam konteks media sosial, blogger bisa disamakan dengan jurnalis, dapat mempublikasikan cerita atau peristiwa kepada publik yang disebarkan dan menjadi perbincangan. Para blogger merupakan rekan terpercaya yang perspektif atau pandangannya sangat berpengaruh (Sebagaimana dikutip Nasrullah, 2015 dari Breakenridge, 2012 dalam buku Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi).
Terimakasih untuk Ukhti-Ukhti yang sudah hadir pada sharing ini. Sampai jumpa di sharing berikutnya, insya Allah. Selamat berekspresi di blog masing-masing dan mari menjadi blogger yang dapat memberikan efek positif yang massal melalui platform personal. (nia/bet)

Monday, February 29, 2016

Pengajian Februari 2016: Cinta di Dalam Islam

Assalamualaikum. Pengajian pada Februari 2016  ini bertema  “Cinta di dalam Islam” yang dilaksanakan di Masjid Muhsinin.  Ustadz Syafwan Diran menyampaikan bahwa cinta di dalam Islam adalah cinta kepada Islam itu sendiri. Lalu beliau membangun pemahaman peserta pengajian dengan pernyataan bahwa menjadi muslim tidak cukup sekedar pengakuan. Menjadi muslim adalah pengakuan yang dilandasi oleh pengetahuan dan bermuara pada tindakan. Layaknya suami istri yang saling mencintai, tidak cukup hanya ucapan “cinta” saja kepada pasangannya, tetapi juga harus disertai dengan bukti berupa tindakan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula halnya saat kita menyatakan bahwa kita adalah orang muslim dan kita cinta kepada Islam, pernyataan tersebut harus diikuti dengan tindakan yang mencerminkan bahwa kita adalah muslim sejati.
Allah membenci orang-orang yang pintar berbicara, tetapi tidak pernah berbuat. Artinya tidak selaras antara perkataan dengan perbuatan. Oleh sebab itu, keislaman kita perlu dibuktikan dengan tindakan nyata ,melalui cara-cara sebagai berikut: 
pertama, bertaqwa kepada Allah. Taqwa diartikan sebagai rasa takut dan patuh kepada Allah SWT, sehingga orang-orang yang bertaqwa akan memperketat pengawasan dirinya dari salah dan dosa;
kedua, masuk ke dalam Islam secara kaffah, sehingga seluruh aspek kehidupannya dijalani dengan nilai-nilai Islam; 
ketiga, istiqamah, yaitu berpendirian kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Islam; dan 
keempat, memiliki sifat tawazun, yaitu seimbang dunia dan akhirat.

Di akhir pengajian, Ustadz Syafwan Diran menyampaikan sebuah ayat yang dapat menjadi bahan introspeksi bagi kita, yaitu QS: Al-An’am ayat 44, yang artinya “kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersuka ria dengan segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejutkan (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa”. Ayat ini menyiratkan bahwa jangan sampai cita-cita duniawi mengalahkan kewajiban kita kepada Allah SWT, karena tiada hal yang dapat mengarahkan kita untuk tetap di jalan-Nya selain ibadah yang konsisten.
Demikian resume pengajian HCP untuk bulan Februari lalu. Semoga bermanfaat dalam menuntun kita menjadi muslimah yang dapat menjalankan ajaran agama Islam dengan lebih baik lagi, sebagai bukti kecintaan kita kepada Islam itu sendiri. Sampai jumpa di pengajian berikutnya ukhties. (Bet/Nia).

Thursday, December 31, 2015

Pengajian Desember 2015: Ibadah Pada Ibuku, Sebagai Ibu Ibadahku

Assalamualaikum Ukhti. Pada Bulan Desember 2015 lalu HCP telah menyelenggarakan pengajian dengan tema Ibu. Tausiyah disampaikan oleh Ustadzah Ulfa. Berikut beberapa ringkasan materinya.

Di dalam hadist Rasulullah SAW nama ibu di sebutkan sebanyak 3x. Alasannya karena ibu yang telah melahirkan kita. Saat akan melahirkan,  nyawa ibulah taruhannya. Ibu tak hanya mengandung,tetapi juga menjaga dan membesarkan anaknya. Kedua, ibu adalah seorang pendidik. Ia mendidik anaknya mulai dari kecil hingga besar. Ibu adalah konsultan keluarga yang mengajarkan cinta dan kasih sayang kepada kita. Ketiga, karena ibu telah selalu mendoakan anaknya setiap hari.

Sedangkan ibadah sebagai ibu dimulai ketika seorang perempuan sudah menikah. Menikah adalah sunnah Rasulullah. 
Mengingat besarnya jasa ibu pada kita, mari kita mencoba berbakti kepadanya dengan beberapa cara berikut:
1. Amalkan nasehat ibu, jika di amalkan maka pahalanya pun akan sampai kepada ibu.
2. Berdoa utk ibu ( QS. Al-Isra : 23) 
3. Bersikap santun kpd org tua. Dalam hidup jangan sampai kita memberatkan ibu sebisa mungkin kita ringankan bebannya. Jika seorang ibu sudah terluka hatinya maka hidup kita pun sudah tak di ridhoi Allah. 

Demikian ringkasan pengajian kali ini. Semoga bermanfaat. Salam :)