Monday, October 31, 2016

Hijabers Day Out Oktober 2016: Sharing About Blogging

Assalamualaikum. Di tengah era sosial media yang serba instan, ternyata blog tetap eksis dan diminati. Wahana berbagi tulisan, foto, dan video ini bahkan kini bisa dijadikan sumber penghasilan. Namun demikian akan lebih menyenangkan lagi jika tujuan blogging adalah berbagi. Sehingga blogging akan lebih menyenangkan dan tanpa beban. Tulisan dan foto yang menarik akan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap blog. 
Para muslimah yang tergabung dalam Hijabers Community Padang ternyata cukup antusias untuk belajar blogging sehingga HCP mengadakan event ini. Dengan pembicara dari salah satu komite HCP yakni Ukhti Nia (blog: nianastiti.com), maka digelarlah Hijabers Day Out dengan tema blogging. Karena HCP belum tahu sampai tahap mana anggota HCP sudah mengenal blog maka dibuat tema yang cenderung umum, yakni "Sharing about Blogging." Supaya semua yang tertarik dengan blogging bisa terakomodir.

Hijabers Day Out (HDO) merupakan event musiman dari Hijabers Community. Tujuan utamanya sama seperti workshop, meningkatkan kapasitas para peserta tentang suatu hal. 
Event ini diselenggarakan di Rimbun Coffee yang berada di Jalan KIS Mangunsarkoro. Ternyata kebanyakan peserta baru mengenal blog, sehingga sharing yang dilaksanakan pada hari itu lebih banyak mengenai dasar-dasar blogging. Seperti bagaimana membuat blog, menata lay out blog dan menentukan template blog.

Tak terasa dua jam berlalu dengan cepat. HDO harus segera diakhiri meski para peserta masih sangat antusias. Jika para peserta masih semangat untuk melanjutkan belajar tentang blogging, akan dipertimbangkan untuk membuat HDO dengan tema blogging di kesempatan lain.

Dalam konteks media sosial, blogger bisa disamakan dengan jurnalis, dapat mempublikasikan cerita atau peristiwa kepada publik yang disebarkan dan menjadi perbincangan. Para blogger merupakan rekan terpercaya yang perspektif atau pandangannya sangat berpengaruh (Sebagaimana dikutip Nasrullah, 2015 dari Breakenridge, 2012 dalam buku Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi).
Terimakasih untuk Ukhti-Ukhti yang sudah hadir pada sharing ini. Sampai jumpa di sharing berikutnya, insya Allah. Selamat berekspresi di blog masing-masing dan mari menjadi blogger yang dapat memberikan efek positif yang massal melalui platform personal. (nia/bet)

Monday, February 29, 2016

Pengajian Februari 2016: Cinta di Dalam Islam

Assalamualaikum. Pengajian pada Februari 2016  ini bertema  “Cinta di dalam Islam” yang dilaksanakan di Masjid Muhsinin.  Ustadz Syafwan Diran menyampaikan bahwa cinta di dalam Islam adalah cinta kepada Islam itu sendiri. Lalu beliau membangun pemahaman peserta pengajian dengan pernyataan bahwa menjadi muslim tidak cukup sekedar pengakuan. Menjadi muslim adalah pengakuan yang dilandasi oleh pengetahuan dan bermuara pada tindakan. Layaknya suami istri yang saling mencintai, tidak cukup hanya ucapan “cinta” saja kepada pasangannya, tetapi juga harus disertai dengan bukti berupa tindakan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula halnya saat kita menyatakan bahwa kita adalah orang muslim dan kita cinta kepada Islam, pernyataan tersebut harus diikuti dengan tindakan yang mencerminkan bahwa kita adalah muslim sejati.
Allah membenci orang-orang yang pintar berbicara, tetapi tidak pernah berbuat. Artinya tidak selaras antara perkataan dengan perbuatan. Oleh sebab itu, keislaman kita perlu dibuktikan dengan tindakan nyata ,melalui cara-cara sebagai berikut: 
pertama, bertaqwa kepada Allah. Taqwa diartikan sebagai rasa takut dan patuh kepada Allah SWT, sehingga orang-orang yang bertaqwa akan memperketat pengawasan dirinya dari salah dan dosa;
kedua, masuk ke dalam Islam secara kaffah, sehingga seluruh aspek kehidupannya dijalani dengan nilai-nilai Islam; 
ketiga, istiqamah, yaitu berpendirian kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Islam; dan 
keempat, memiliki sifat tawazun, yaitu seimbang dunia dan akhirat.

Di akhir pengajian, Ustadz Syafwan Diran menyampaikan sebuah ayat yang dapat menjadi bahan introspeksi bagi kita, yaitu QS: Al-An’am ayat 44, yang artinya “kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersuka ria dengan segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejutkan (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa”. Ayat ini menyiratkan bahwa jangan sampai cita-cita duniawi mengalahkan kewajiban kita kepada Allah SWT, karena tiada hal yang dapat mengarahkan kita untuk tetap di jalan-Nya selain ibadah yang konsisten.
Demikian resume pengajian HCP untuk bulan Februari lalu. Semoga bermanfaat dalam menuntun kita menjadi muslimah yang dapat menjalankan ajaran agama Islam dengan lebih baik lagi, sebagai bukti kecintaan kita kepada Islam itu sendiri. Sampai jumpa di pengajian berikutnya ukhties. (Bet/Nia).