Monday, February 29, 2016

Pengajian Februari 2016: Cinta di Dalam Islam

Assalamualaikum. Pengajian pada Februari 2016  ini bertema  “Cinta di dalam Islam” yang dilaksanakan di Masjid Muhsinin.  Ustadz Syafwan Diran menyampaikan bahwa cinta di dalam Islam adalah cinta kepada Islam itu sendiri. Lalu beliau membangun pemahaman peserta pengajian dengan pernyataan bahwa menjadi muslim tidak cukup sekedar pengakuan. Menjadi muslim adalah pengakuan yang dilandasi oleh pengetahuan dan bermuara pada tindakan. Layaknya suami istri yang saling mencintai, tidak cukup hanya ucapan “cinta” saja kepada pasangannya, tetapi juga harus disertai dengan bukti berupa tindakan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula halnya saat kita menyatakan bahwa kita adalah orang muslim dan kita cinta kepada Islam, pernyataan tersebut harus diikuti dengan tindakan yang mencerminkan bahwa kita adalah muslim sejati.
Allah membenci orang-orang yang pintar berbicara, tetapi tidak pernah berbuat. Artinya tidak selaras antara perkataan dengan perbuatan. Oleh sebab itu, keislaman kita perlu dibuktikan dengan tindakan nyata ,melalui cara-cara sebagai berikut: 
pertama, bertaqwa kepada Allah. Taqwa diartikan sebagai rasa takut dan patuh kepada Allah SWT, sehingga orang-orang yang bertaqwa akan memperketat pengawasan dirinya dari salah dan dosa;
kedua, masuk ke dalam Islam secara kaffah, sehingga seluruh aspek kehidupannya dijalani dengan nilai-nilai Islam; 
ketiga, istiqamah, yaitu berpendirian kuat dalam mempertahankan nilai-nilai Islam; dan 
keempat, memiliki sifat tawazun, yaitu seimbang dunia dan akhirat.

Di akhir pengajian, Ustadz Syafwan Diran menyampaikan sebuah ayat yang dapat menjadi bahan introspeksi bagi kita, yaitu QS: Al-An’am ayat 44, yang artinya “kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersuka ria dengan segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejutkan (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa”. Ayat ini menyiratkan bahwa jangan sampai cita-cita duniawi mengalahkan kewajiban kita kepada Allah SWT, karena tiada hal yang dapat mengarahkan kita untuk tetap di jalan-Nya selain ibadah yang konsisten.
Demikian resume pengajian HCP untuk bulan Februari lalu. Semoga bermanfaat dalam menuntun kita menjadi muslimah yang dapat menjalankan ajaran agama Islam dengan lebih baik lagi, sebagai bukti kecintaan kita kepada Islam itu sendiri. Sampai jumpa di pengajian berikutnya ukhties. (Bet/Nia).